Dari Katun ke Dri-FIT: Sejarah Singkat Perkembangan Pakaian Olahraga

Sebagai atlet, seringkali mengalami berbagai tekanan untuk terus berprogress, baik dari dalam maupun di luar lapangan.

Atlet terus dituntut untuk terus berlatih keras. Ketika berlatih ataupun bermain di lapangan, performa akan sulit berjalan optimal bila atlet merasa tidak nyaman.

Hal ini yang membuat para perusahaan pakaian yang fokus pada kebutuhan atlet terus berinovasi dan menciptakan bahan dan teknologi yang meningkatkan kenyamanan holistik bagi para atlet.

banyak teknologi yang diciptakan, salah satunya adalah teknologi Dri-FIT.

Kilas perkembangan atlet

Sebagian besar pakaian atletik saat ini memiliki teknologi tinggi, namun bila kita menelisik sejarah perkembangan pakaian bagi atlet dimulai pada saat olimpiade.

Pertandingan Olimpiade pertama diadakan pada awal tahun 1896, pada momen tersebut merupakan titik awal pertama kali pakaian dirancang khusus untuk meningkatkan gerak dan performa dari atlet.

Namun, pada saat itu bahan-bahan yang diciptakan masih tergolong berat, dan masih sangat minim berkontribusi untuk kenyamanan atlet dalam performa saat perlombaan.

Seiring waktu, semakin banyak hal yang semakin berubah. Dan semakin banyak para pelatih melihat kontribusi pakaian pada atlet, semakin nyaman seorang atlet, maka semakin baik pula performanya. Hal itu menjadi awal mulai evolusi pakaian atlet.

Baca Juga: Mengenal Bahan Dri-Fit untuk Jersey

Tren di tahun 1970

Tahun 1970 diawali dengan revolusi dalam hal kebugaran. Di tahun ini, keberadaan televisi memiliki peran besar dalam dunia olahraga. Pada tahun ini, program olahraga disiarkan, karena hal tersebut banyak orang yang berusaha mencari pakaian yang nyaman digunakan saat berolahraga.

Namun di tahun 1970, kesopanan masih menjadi aspek yang masih dijaga, dan menjadi faktor utama dalam penampilan. Mayoritas pakaian didominasi dengan kaus ketat dan celana pendek yang masih lebih panjang dibanding masa kini. Penggunaan katun dan linen juga masih menjadi prioritas karena teknologi yang masih terbatas.

Perubahan di tahun 1990

Pada dekade di 1980an, penggunaan pakaian ketat berbahan Spandex dan Lycra dengan warna cerah cukup populer di dunia olahraga. Perubahan tidak terjadi secara signifikan di tahun 1990. Salah satu sorotan yang diamati di tahun 90an adalah jersey atau kaos untuk kebutuhan performa telah mulai tersebar luas di pasaran.

Atasan dipotong secara signifikan dan bahan mengalami eksperimen kombinasi dengan kain yang lebih sejuk yang dirancang untuk menghilangkan kelembaban dari tubuh dan menjaga atlet tetap sejuk.

Perkembangan Teknologi Dri-FIT

Dri-FIT diinisiasi oleh Nike di awal tahun 2000. Nike merilis produk yang terbuat dari polyester.

Polyester microfiber merupakan teknologi yang dirancang spesifik untuk mendorong kelembaban dari kulit menuju lapisan terluar dari pakaian, sehingga memudahkan untuk evaporasi.

Teknologi ini diciptakan untuk memudahkan atlet untuk tetap kering dan nyaman dalam bergerak, meskipun di suhu yang tinggi.

Teknologi ini pertama kali diterapkan pada kaos T-shirt, namun seiring waktu, hal ini juga diterapkan pada sarungtangan, topi, celana, termasuk kaos kaki.

Masa kini

Seiring perkembangan tren Athleisure, pakaian performa tidak hanya digunakan saat di lapangan, namun juga digunakan di aktivitas sehari-hari. Teknologi kain pun terus berkembang dan digunakan oleh banyak perusahaan. Dengan perkembangan kain yang breathable, kita dapat tampil optimal baik di lapangan maupun di luar lapangan.

Perkembangan Performa di lapangan terus berkembang setiap dekade. Hal ini dapat membantu kita lebih nyaman dalam beraktivitas, baik di tempat olahraga, maupun di kantor. Dengan pakaian yang nyaman, performa pun menjadi semakin maksimal, tidak memandang aktivitas apapun yang kamu lakukan. Wear Like A Pro!

Sumber

https://www.lawrencehuntfashion.com/blogs/news/the-rise-of-performance-shirts-in-sports

Dare to Wear Like A Pro!